Senin, 13 Februari 2017

TUGAS 1. KARBOHIDRAT


   1. Jelaskan defenisi beberapa istilahh berikut :
a.    Karbohidrat
b.    Disakarida
c.     Polihidroksi aldopentosa
d.    Polihidroksi ketoheksosa
 jawab :
a. karbohidrat adalah molekul polihidroksi yang terdiri atas karbon dan hidrat (H2O), serta memenuhi rumus umum Cn(H2O)n
 b. disakarida adalah gabungan antara 2 molekul monosakarida
c. polihidroksi aldopentosa yaitu karbohidrat yang memiliki 5 atom karbon dan gugus fungsi aldehid
d. polihidroksi ketoheksosa yaitu karbohidrat yang memiliki 6 atom karbon den gugus fungsi keton
2. Tuliskan sepuluh contoh monosakarida kemudian klasifikasikan monosakarida berikut ini ke dalam table penggolongan di bawah ini :
MOnosakarida
Klasifikasi Monosakarida
berdasarkan gugus fungsi
berdasarkan jumlah atom C
Aldosa
Ketosa
Triosa
Tetrosa
Pentosa
Heksosa
1. Allosa
2. glukosa
3. ribulosa
4. psikosa
5. eritrulosa
6. tagatosa
7. arabinosa
8. xylulosa
9.gliseraldehid
10. triosa









3. Gambarkan salah satu struktur molekul model fisher monosakarida berikut ini :
a.    Polihidroksi L-aldotriosa
b.    Polihidroksi D-ketopentosa
c.     Polihidroksi L-aldoheksosa
d.    Polihidroksi D-ketotetrosa
jawab :
4. Tentukan jumlah atom C kiral pada :
a.    Polihidroksi L-aldotriosa
b.    Polihidroksi D-ketopentosa
c.     Polihidroksi L-aldoheksosa
d.    Polihidroksi D-ketotetrosa
jawab :
 
5. Prediksi jumlah isomer optik struktur D-yang dapat terbentuk  dari polihidroksi ketosa (8 molekul fisher isomer D) 
jawab :

6.Gambarkan stuktur molekul model haworth L-aldoheksosa ( 8 molekul)
jawab : 
 

TUGAS 2. ANALISA KARBOHIDRAT METODE LUFF SCHROOL

ANALISA KARBOHIDRAT DENGAN METODE LUFF SCHROOL

 

Prinsip analisis :  

Seluruh senyawa karbohidrat yang ada dipecah menjadi gula-gula sederhana (monosakarida) dengan bantuan asam, yaitu HCl, dan panas. Monosakarida yang terbentuk kemudian dianalisis dengan metode Luff-Schoorl. Prinsip analisis dengan Metode Luff-Schoorl yaitu reduksi Cu2+ menjadi Cu1+ oleh monosakarida. Monosakarida bebas akan mereduksi larutan basa dari garam logam menjadi bentuk oksida atau bentuk bebasnya. Kelebihan Cu2+ yang tidak tereduksi kemudian dikuantifikasi dengan titrasi iodometri.

 

REAKSI :

 

 

 PROSEDUR
Sample ditimbang dengan seksama kurang lebih 5 gram kedalam Erlenmeyer 500 mL
HCl 3% ditambahkan sebanyak 200 mL dan didihkan selama 3 jam dengan pendingin tegak
Larutan didinginkan dan dinetralkan dengan larutan NaOH 30% (uji kualitatif dengan kertas lakmus atau Phenolphthalein) dan ditambahkan sedikit CH3COOH 3% agar suasana larutan agak sedikit asam.
Pindahkan isinya kedalam labu ukur 500 mL, dan aquadest ditambahkan sampai tanda batas, kemudian saring.
Filtrate dipipet sebanyak 10 mL kedalam Erlenmeyer 500 mL dan ditambahkan larutan luff school sebanyak 25 mL, kemudian ditambahkan air suling sebanyak 15 mL dan beberapa batu didih.
Campuran tersebut dipanaskan dengan nyala yang tetap. Diusahakan agar larutan dapat mendidih dalam waktu 3 menit (menggunakan stopwatch) didihkan terus sampai 10 menit.
Dinginkan dengan es batu dalam bak
Setelah dingin ditambahkan KI 20% sebanyak 15 mL dan H2SO4 25% sebanyak 25 mL perlahan-lahan
Titrasi secepatnya dengan larutan Na2S2O3 0,1 N (gunakan indicator amilum 0,5%)
Kerjakan blanko