Rabu, 19 April 2017
Rabu, 15 Maret 2017
Senin, 13 Februari 2017
TUGAS 1. KARBOHIDRAT
17.42
1. Jelaskan defenisi beberapa istilahh berikut :
a. Karbohidrat
b. Disakarida
c. Polihidroksi aldopentosa
d. Polihidroksi ketoheksosa
jawab :
a. karbohidrat adalah molekul polihidroksi yang terdiri atas karbon dan hidrat (H2O), serta memenuhi rumus umum Cn(H2O)n
b. disakarida adalah gabungan antara 2 molekul monosakarida
c. polihidroksi aldopentosa yaitu karbohidrat yang memiliki 5 atom karbon dan gugus fungsi aldehid
d. polihidroksi ketoheksosa yaitu karbohidrat yang memiliki 6 atom karbon den gugus fungsi keton
2. Tuliskan sepuluh contoh monosakarida kemudian klasifikasikan monosakarida berikut ini ke dalam table
penggolongan di bawah ini :
MOnosakarida
|
Klasifikasi Monosakarida
|
|||||||
berdasarkan gugus
fungsi
|
berdasarkan jumlah atom C
|
|||||||
Aldosa
|
Ketosa
|
Triosa
|
Tetrosa
|
Pentosa
|
Heksosa
|
|||
1. Allosa
|
✔
|
✔
|
||||||
2. glukosa
|
✔
|
✔
|
||||||
3. ribulosa
|
✔
|
✔
|
||||||
4. psikosa
|
✔
|
✔
|
||||||
5. eritrulosa
|
✔
|
✔
|
||||||
6. tagatosa
|
✔
|
✔
|
||||||
7. arabinosa
|
✔
|
✔
|
||||||
8. xylulosa
|
✔
|
✔
|
||||||
9.gliseraldehid
|
✔
|
✔
|
||||||
10. triosa
|
✔
|
✔
|
||||||
a. Polihidroksi L-aldotriosa
b. Polihidroksi D-ketopentosa
c. Polihidroksi L-aldoheksosa
d. Polihidroksi D-ketotetrosa
a. Polihidroksi L-aldotriosa
b. Polihidroksi D-ketopentosa
c. Polihidroksi L-aldoheksosa
5. Prediksi jumlah isomer optik struktur D-yang dapat
terbentuk dari polihidroksi ketosa (8 molekul fisher isomer D) jawab :
6.Gambarkan stuktur molekul model haworth L-aldoheksosa ( 8 molekul)
jawab :
TUGAS 2. ANALISA KARBOHIDRAT METODE LUFF SCHROOL
17.33ANALISA KARBOHIDRAT DENGAN METODE LUFF SCHROOL
Prinsip analisis :
Seluruh senyawa karbohidrat yang ada dipecah menjadi gula-gula sederhana (monosakarida) dengan bantuan asam, yaitu HCl, dan panas. Monosakarida yang terbentuk kemudian dianalisis dengan metode Luff-Schoorl. Prinsip analisis dengan Metode Luff-Schoorl yaitu reduksi Cu2+ menjadi Cu1+ oleh monosakarida. Monosakarida bebas akan mereduksi larutan basa dari garam logam menjadi bentuk oksida atau bentuk bebasnya. Kelebihan Cu2+ yang tidak tereduksi kemudian dikuantifikasi dengan titrasi iodometri.
REAKSI :
PROSEDUR
Sample ditimbang dengan seksama kurang lebih 5 gram kedalam Erlenmeyer 500 mL
HCl 3% ditambahkan sebanyak 200 mL dan didihkan selama 3 jam dengan pendingin tegak
Larutan didinginkan dan dinetralkan dengan larutan NaOH 30% (uji
kualitatif dengan kertas lakmus atau Phenolphthalein) dan ditambahkan
sedikit CH3COOH 3% agar suasana larutan agak sedikit asam.
Pindahkan isinya kedalam labu ukur 500 mL, dan aquadest ditambahkan sampai tanda batas, kemudian saring.
Filtrate dipipet sebanyak 10 mL kedalam Erlenmeyer 500 mL dan
ditambahkan larutan luff school sebanyak 25 mL, kemudian ditambahkan air
suling sebanyak 15 mL dan beberapa batu didih.
Campuran tersebut
dipanaskan dengan nyala yang tetap. Diusahakan agar larutan dapat
mendidih dalam waktu 3 menit (menggunakan stopwatch) didihkan terus
sampai 10 menit.
Dinginkan dengan es batu dalam bak
Setelah dingin ditambahkan KI 20% sebanyak 15 mL dan H2SO4 25% sebanyak 25 mL perlahan-lahan
Titrasi secepatnya dengan larutan Na2S2O3 0,1 N (gunakan indicator amilum 0,5%)
Kerjakan blanko
Rabu, 18 Januari 2017
Langganan:
Postingan (Atom)